The Miracle Staircase: Saint Joseph's Real Work!
Cerita ini pernah aku tulis di blog Manusia Berpikiran Terbalik. Tapi karena sampe sekarang aku masih kagum syekali sangat banget sama cerita itu, aku putuskan untuk nulis ulang cerita itu di blog yang ini.
Silakan disimak ya gan...
Cerita ini aku denger pertama kali pas kelas sebelas dari tanteku pas lagi makan malam. Beliau cerita kalo Santo Yoseph bikin keajaiban di luar negeri. Karena ceritanya cuma sepotong tapi sangat ngena di hati, jadi aku cari cerita lengkapnya di internet dan ketemu. Kejadiannya di Santa Fe tahun 1872.
Waktu itu, uskup Santa Fe nyerahin pekerjaan pembangunan kapel yang namanya Our Lady of Light Chapel sama suster-suster Loreto. Tapi sayang, pas pembangunannya itu arsitek yang nanganin proyek ini meninggal dunia secara mendadak! Habis kejadian itu, baru disadari kalo bangunan ini ada yang kurang. Di lantai dua kapel ini ada panti koor dan nggak ada tangga menuju ke panti koor.
Kalau mau membangun tangga lagi, itu artinya harus membongkar bangunan yang udah jadi. Pembuatan tangga butuh space yang besar dan itu bisa merusak desain kapel. Nggak ada arsitek yang 'berani' ngerjain tangga itu dan suster-suster jadi pada bingung. Masa keseluruhan kapel bisa dipake kecuali panti koor? Aneh banget lah...
Karena nggak tau mesti gimana, akhirnya suster-suster itu novena ke Santo Yoseph. As we know, semasa hidupnya Santo Yoseph yang bapaknya Yesus itu bekerja sebagai tukang kayu. Mereka berharap Santo Yoseph memberi 'pencerahan' atas kesulitan yang sulit beneran ini.
Pas novena hari kesembilan, tiba-tiba datang seorang bapak berpakaian lusuh, bawa keledai, dan kotak perkakas ke biara. Beliau menawarkan diri untuk membantu proyek pembuatan tangga yang kayaknya nggak mungkin dibangun itu. Awalnya suster-suster itu nggak yakin sama tawaran bapak itu, tapi setelah berhasil diyakinkan, akhirnya bapak itu diberi izin membuat tangga. Bapak itu memberi syarat bahwa selama beliau mengerjakan, tidak boleh ada orang yang mengganggu. Selama tiga bulan bapak itu mengerjakan tangga itu.
Setelah tiga bulan dan pekerjaan itu selesai, Moeder Superior kaget banget sama tangga hasil pekerjaan bapak itu. Tangganya rapiiiiii banget, bagus, bentuknya spiral, dan nggak merusak tatanan panti koor yang dulu terlanjur nggak bertangga. Yang ajaib, nggak ditemukan bekas pemakaian paku ato sekrup di tangga itu. Yang ditemukan cuma beberapa pasak kayu yang kayunya juga nggak pernah dilihat sebelomnya. Nggak sampe situ aja ajaibnya. Katanya lagi, nggak ada yang lihat bapak itu membawa sebatang kayupun selama ngerjain tangga itu. Ih waw wow hwaw... arsitek-arsitek yang dateng dan ngeliat tangga ini juga terkagum-kagum soalnya proyek 'nggak mungkin' ini terlaksana amat ajaib.
Atas jasa bapak ajaib itu, Moeder Superior mau ngasih imbalan buat bapak itu. Tapi dicari kemana-mana, bapak itu nggak ada. Sampe dibikin woro-woro pemberian hadiah segala, nggak ada yang dateng dan minta upah itu. Terheran-heran itu jelas, tapi kemudian suster dan orang-orang meyakini kalo bapak yang ngerjain tangga itu adalah Santo Yoseph. Mereka langsung bersyukur atas pertolongan dari Santo Yoseph.
Sebenernya aku 'diajari' doa sama Santo Yoseph sejak kelas 10. Tepatnya pas itu aku dateng misa harian di gereja Kotabaru. Pas itu yang mimpin misa Romo Martin SJ dan kayaknya pas itu harinya Santo Yoseph deh. Beliau bilang, kalo doa sama Santo Yoseph pasti dikabulin. Yang penting percaya, apapun pasti dikasih. Aku setuju karena aku udah nerapin sejak denger kotbah itu. Macem-macem kejadiannya, dan yang paling besar itu pas aku nunggu pengumuman SNMPTN. Selain novena, aku terus minta ke Santo Yoseph supaya usahaku ngejar cita-citaku masuk PTN nggak sia-sia. Eh beneran, sekarang aku tercatat sebagai mahasiswa salah satu PTN di Jogja.
Banyak pertolongan luar biasa dari Santo Yoseph, yang kecil-kecil tapi berarti. Sampe sekarang kalo hatiku sedang galau geje pengen nangis, aku lari aja ke patung Santo Yoseph di gereja Kotabaru. Kalo sempet ya aku bawa bunga sekalian, kalo nggak ya udah cuma nyalain lilin, duduk manis, ngomong apa aja dalam hati.
Kemunculan Santo Yoseph di alkitab emang nggak sebanyak anaknya ato istrinya. Beliau itu kayak orang di belakang layar yang tetep punya peran penting dalam sejarah hidup Yesus. Tapi yah kadang manusia lebih suka lihat yang di panggung daripada di belakangnya 'kan. Bagiku, yang kurang disorot itu yang menarik dan justru unik, juga nggak kalah penting.
He's really great! Really humble and I wish I have a husband like him. Hohoho
Silakan disimak ya gan...
Cerita ini aku denger pertama kali pas kelas sebelas dari tanteku pas lagi makan malam. Beliau cerita kalo Santo Yoseph bikin keajaiban di luar negeri. Karena ceritanya cuma sepotong tapi sangat ngena di hati, jadi aku cari cerita lengkapnya di internet dan ketemu. Kejadiannya di Santa Fe tahun 1872.
Waktu itu, uskup Santa Fe nyerahin pekerjaan pembangunan kapel yang namanya Our Lady of Light Chapel sama suster-suster Loreto. Tapi sayang, pas pembangunannya itu arsitek yang nanganin proyek ini meninggal dunia secara mendadak! Habis kejadian itu, baru disadari kalo bangunan ini ada yang kurang. Di lantai dua kapel ini ada panti koor dan nggak ada tangga menuju ke panti koor.
Kalau mau membangun tangga lagi, itu artinya harus membongkar bangunan yang udah jadi. Pembuatan tangga butuh space yang besar dan itu bisa merusak desain kapel. Nggak ada arsitek yang 'berani' ngerjain tangga itu dan suster-suster jadi pada bingung. Masa keseluruhan kapel bisa dipake kecuali panti koor? Aneh banget lah...
Karena nggak tau mesti gimana, akhirnya suster-suster itu novena ke Santo Yoseph. As we know, semasa hidupnya Santo Yoseph yang bapaknya Yesus itu bekerja sebagai tukang kayu. Mereka berharap Santo Yoseph memberi 'pencerahan' atas kesulitan yang sulit beneran ini.
Pas novena hari kesembilan, tiba-tiba datang seorang bapak berpakaian lusuh, bawa keledai, dan kotak perkakas ke biara. Beliau menawarkan diri untuk membantu proyek pembuatan tangga yang kayaknya nggak mungkin dibangun itu. Awalnya suster-suster itu nggak yakin sama tawaran bapak itu, tapi setelah berhasil diyakinkan, akhirnya bapak itu diberi izin membuat tangga. Bapak itu memberi syarat bahwa selama beliau mengerjakan, tidak boleh ada orang yang mengganggu. Selama tiga bulan bapak itu mengerjakan tangga itu.
Setelah tiga bulan dan pekerjaan itu selesai, Moeder Superior kaget banget sama tangga hasil pekerjaan bapak itu. Tangganya rapiiiiii banget, bagus, bentuknya spiral, dan nggak merusak tatanan panti koor yang dulu terlanjur nggak bertangga. Yang ajaib, nggak ditemukan bekas pemakaian paku ato sekrup di tangga itu. Yang ditemukan cuma beberapa pasak kayu yang kayunya juga nggak pernah dilihat sebelomnya. Nggak sampe situ aja ajaibnya. Katanya lagi, nggak ada yang lihat bapak itu membawa sebatang kayupun selama ngerjain tangga itu. Ih waw wow hwaw... arsitek-arsitek yang dateng dan ngeliat tangga ini juga terkagum-kagum soalnya proyek 'nggak mungkin' ini terlaksana amat ajaib.
Atas jasa bapak ajaib itu, Moeder Superior mau ngasih imbalan buat bapak itu. Tapi dicari kemana-mana, bapak itu nggak ada. Sampe dibikin woro-woro pemberian hadiah segala, nggak ada yang dateng dan minta upah itu. Terheran-heran itu jelas, tapi kemudian suster dan orang-orang meyakini kalo bapak yang ngerjain tangga itu adalah Santo Yoseph. Mereka langsung bersyukur atas pertolongan dari Santo Yoseph.
Sebenernya aku 'diajari' doa sama Santo Yoseph sejak kelas 10. Tepatnya pas itu aku dateng misa harian di gereja Kotabaru. Pas itu yang mimpin misa Romo Martin SJ dan kayaknya pas itu harinya Santo Yoseph deh. Beliau bilang, kalo doa sama Santo Yoseph pasti dikabulin. Yang penting percaya, apapun pasti dikasih. Aku setuju karena aku udah nerapin sejak denger kotbah itu. Macem-macem kejadiannya, dan yang paling besar itu pas aku nunggu pengumuman SNMPTN. Selain novena, aku terus minta ke Santo Yoseph supaya usahaku ngejar cita-citaku masuk PTN nggak sia-sia. Eh beneran, sekarang aku tercatat sebagai mahasiswa salah satu PTN di Jogja.
Banyak pertolongan luar biasa dari Santo Yoseph, yang kecil-kecil tapi berarti. Sampe sekarang kalo hatiku sedang galau geje pengen nangis, aku lari aja ke patung Santo Yoseph di gereja Kotabaru. Kalo sempet ya aku bawa bunga sekalian, kalo nggak ya udah cuma nyalain lilin, duduk manis, ngomong apa aja dalam hati.
Kemunculan Santo Yoseph di alkitab emang nggak sebanyak anaknya ato istrinya. Beliau itu kayak orang di belakang layar yang tetep punya peran penting dalam sejarah hidup Yesus. Tapi yah kadang manusia lebih suka lihat yang di panggung daripada di belakangnya 'kan. Bagiku, yang kurang disorot itu yang menarik dan justru unik, juga nggak kalah penting.
He's really great! Really humble and I wish I have a husband like him. Hohoho
Comments